Menyampaikan Pidato Persuasif

Mengidentifikasi Gagasan, Pikiran, Pandangan, Arahan, atau Pesan dalam Pidato Persuasif

Pengertian Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang na- lar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pidato persuasif bersifat mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakkan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-event tertentu, kita banyak menemui pidato persuasif yang dilakukan kepada khalayak.

Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata kepada audiens (pendengar) agar tidak mera- sa bosan mendengarnya. Dengan begitu, informasi menjadi cair dan dapat mudah diterima oleh audiens (pendengar).

Ciri-ciri Pidato Persuasif

Berdasarkan pengertian pidato persuasif di atas, kita dapat menyimpulkan ciri-ciri teks pidato persuasif. Adapun ciri-ciri teks pidato persuasif adalah berikut.

  1. Bersifat mendorong atau mengajak.
  2. Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi agar pendengar menyetujui atau menyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya. Pidato persuasif memiliki tujuan untuk memengaruhi, mengajak atau membujuk para pendengar untuk mau mengikuti kita atau sasaran isi pidato secara su- karela.
Baca juga :  Menyusun Cerita Pendek

Menyimpulkan Gagasan, Pandangan, Arahan, atau pesan dalam Pidato Persuasif

Pidato persuasif merupakan jenis pidato yang cukup menarik. Hal ini karena di dalam pidato persuasif berisi ajakan atau bujukan kepada pendengar untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Selain memahami isi teks pidato, kita perlu untuk dapat menyimpulkan isi teks pidato persuasif dengan tepat.

Cara menyimpulkan isi teks pidato persuasif perlu kita kuasai agar kita dapat menyimpulkan dengan benar. Beri- kut langkah-langkah menyimpulkan isi teks pidato persuasif.

Mendengarkan atau Menyimak Isi Pidato Persuasif dengan Saksama

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendengarkan atau menyimak pidato dengan saksama. Supaya mampu menyimak isi pidato dengan baik, biasakanlah untuk selalu berkonsentrasi dengan memusatkan perhatian pada isi pidato yang sedang kita simak. Jangan sampai kita kehilangan konsentrasi yang akan membuat pikiran ter- ganggu. Apabila menyimak pidato persuasif secara langsung, sebaiknya juga memperhatikan gerak-gerik, mimik, dan bahasa tubuh pembicara. Hal ini dimaksudkan agar kita benar-benar dapat menangkap dan memahami isi pidato yang disampaikan.

Menentukan Topik Pidato Persuasif

Topik adalah pokok permasalahan dalam pidato persuasif. Meskipun topik pidato tidak disampaikan secara eksplisit oleh pembicara, kita tetap dapat menangkap garis besar isi pidato. Topik pidato persuasif biasanya berkaitan dengan hal yang menarik, aktual, dan menyangkut kepentingan masyakarat banyak. Dengan mengetahui topik pidato persuasif, kita akan mudah mengetahui pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh pembicara.

Mencatat Butir-butir Penting dalam Pidato Persuasif

Saat menyimak isi pidato, kita tidak boleh kehilangan konsentrasi. Kita harus benar-benar fokus perhatian pada isi pidato. Hal ini bertujuan agar kita dapat menangkap isi pidato dengan baik. Pada saat menyimak, catatlah butir-butir penting pidato yang disampaikan pembicara.

Baca juga :  Menafsirkan Puisi dengan Mudah: Teknik Dasar untuk Remaja

Catatan tersebut akan bermanfaat ketika akan menyimpulkan isi pidato. Proses pencatatan butir penting harus menggunakan strategi yang jitu. Gunakanlah singkatan kata agar bisa menyesuaikan dengan kecepatan pembicara.

Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif

Berdasarkan butir-butir penting yang dicatat, kita dapat merumuskan simpulan isi pidato persuasif tersebut diser- tai dengan pendapat pribadi penyimpul. Simpulan bukanlah isi ringkas, bukan pula butir penting, atau ide pokok teks. Simpulan mengungkap inti teks yang disertai pendapat pribadi penyimpul. Sebab, simpulan merupakan pendapat akhir dari suatu teks atau wacana tertentu.

Jadi, simpulan harus memuat seluruh butir penting pidato dan berisi pendapat atau penafsiran yang berkaitan dengan isi pidato.

Menelaah Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif

Struktur Teks Pidato Persuasif

Pembukaan pidato

Pembukaan teks pidato persuasif terdiri atas tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan rasa syukur.

  • Salam pembuka disesuaikan dengan situasi (waktu) dan latar belakang pendengar (audiens) yang hadir. Kita bisa menggunakan salam pembuka, seperti selamat pagi, selamat siang, selamat sore, atau selamat malam bergantung situasi dan latar belakang pendengar.
  • Ucapan penghormatan dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan orator kepada pendengar. Dari sisi etika, pendengar yang memiliki tingkatan sosial atau usia lebih tinggi diberikan ucapan penghormatan lebih dulu.
  • Ucapan rasa syukur merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Tuhan atas semua anugerah yang telah dilimpahkan kepada hamba-Nya.

Pengenalan isu

Pengenalan isu berisi pengantar tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraan dalam pidato persuasif.

Rangkaian argumen

Rangkaian argumen berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan sebelumnya (pada bagian pengenalan isu), juga bisa dilengkapi dengan fakta-fakta sebagai penguat argumen.

Baca juga :  Teks Tanggapan

Penguatan

Penguatan berupa ajakan. Inti teks pidato persuasif adalah mengajak pembaca atau pendengar agar melaku- kan sesuatu yang diinginkan oleh pembicara atau penulis

Penutup

Penutup pidato adalah bagian terakhir dalam sebuah teks pidato. Dalam pidato persuasif, bagian penutup berisi hal-hal berikut.

1) Harapan agar gagasan dan pesan yang disampaikan bermanfaat bagi pendengar.

2) Permohonan maaf kepada pendengar jika ada kesalahan dan kekhilafan.

3) Ucapan terima kasih kepada pendengar.

4) Salam penutup.

Perhatikan contoh teks persuasi berikut!

Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif

Ciri kebahasaan teks pidato persuasif sebagai berikut.

  • Menggunakan kalimat aktif. Kalimat aktif merupakan kalimat yang di dalamnya menjelaskan bahwa subjek kalimat melakukan pekerjaan atau aktivitas. Ciri kalimat aktif adalah subjeknya sebagai pelaku serta predikat kalimat ber-awalan me- atau ber-.
  • Menggunakan pernyataan langsung atau kata-kata sapaan orang kedua, seperti hadirin, bapak/ibu, saudara- saudara.
  • Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
  • Menggunakan kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika …. maka …, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.
  • Menggunakan kata-kata rujukan, seperti berdasarkan data …, dan merujuk pada pendapat ….

Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan, atau Pesan dalam Pidat

Berpidato adalah berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau ide. Berdasarkan isinya, pidato antara lain terdiri atas pidato pembukaan, pidato sambutan penting, pidato laporan, pidato pengarahan, dan pidato peresmian. Supaya sesuatu yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar, sebelum melakukan pidato perlu melakukan persiapan. Persiapan tersebut antara lain berikut.

1. Menentukan pokok persoalan yang akan disampaikan.

2. Mengumpulkan bahan penunjang.

3. Membuat kerangka pidato.

4. Menguraikan kerangka pidato.

5. Melatih dengan suara nyaring.

Adapun cara seseorang menyampaikan pidato adalah berikut.

Metode Impromptu

Metode impromptu artinya bahwa dalam berpidato, seorang pembicara tidak ada persiapan sebelumnya. Jadi, bersifat spontan

Metode Hafalan

Dalam metode hafalan, sebelum berpidato pembicara telah mempersiapkan terlebih dahulu, kemudian menghafal kata demi kata, kalimat demi kalimat. Jadi, pidatonya berupa hafalan dari naskah yang telah dibuatnya.

Metode Naskah

Dalam berpidato, seorang pembicara membacakan naskah yang telah dibuat.

Metode Ekstemporan

Dalam metode ini, seorang pembicara hanya membawa catatan-catatan penting yang akan diuraikan dalam pidato.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

null
Scroll to Top